Salah satu ukuran sebuah rumah nyaman untuk ditempati bukan dilihat dari ukuran besar atau kecilnya, mewah atau sederhananya bangunan tersebut, namun salah satu yang terpenting adalah tersedianya sirkulasi udara yang baik di dalam ruangan, sehingga penghuni bisa merasa nyaman tanpa harus merasa kepanasan. Membangun rumah di lahan yang sempit seringkali membuat beberapa ruangan di dalam rumah tidak sepenuhnya mendapatkan pencahayaan dan udara yang alami. Akibatnya beberapa ruangan terasa gelap dan pengap, sehingga lampu dan pendingin ruangan harus terus dinyalakan sepanjang waktu. Cara ini sebisa mungkin dihindari, karena selain tidak sehat, pemakaian energi listrik juga menjadi boros. Hal ini bertentangan dengan isu go green yang akhir-akhir ini sering didengar.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mendesain dan menempatkan taman terbuka di dalam bangunan (inner courtyard), di antara ruang-ruang yang yang tidak memiliki hubungan langsung dengan area dalam dan udara luar. Taman terbuka yang diletakkan di bagian tengah bangunan akan menyediakan udara dan pencahayaan yang alami bagi ruangan pada waktu siang hari.

Taman di dalam rumah tidak harus diisi oleh tanaman/vegetasi yang terlalu rimbun, komposisi taman bisa saja didominasi oleh batu-batuan, peebles, atau bisa dengan kombinasi air (kolam) dan tanaman air (teratai, dsb). Ruang-ruang yang berdekatan dengan taman tersebut diberikan bukaan yang semaksimal mungkin. Ventilasi besar, jendela kaca lebar atau pintu sliding yang membuat bukaan ke arah taman makin besar, sehingga intensitas cahaya dan sirkulasi ke arah ruangan semakin lancar. Jika pada desain rumah terdapat banyak ruangan di tengah bangunan yang tidak memiliki sumber pencahayaan dan penghawaan yang alami, maka sebaiknya ditambahkan beberapa taman terbuka disekitar ruangan-ruangan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
^^