Untuk memenuhi kebutuhan layanan jasa desain kepada Anda, kami tawarkan beberapa produk desain arsitektur yang meliputi :
1. PLANNING
LANDSCAPE N PUBLIC AREA
2. ARCHITECTURE
PRIVATE HOUSING, LEISURE, OFFICE N HOSPITAL, ETC.
3. INTERIOR DESIGN
BEDROOM, PANTRY, LIVINGROOM, ETC.

LANGGAM / GAYA ARSITEKTUR

1.KLASIK DAN ETNIK
2. MODERN MINIMALIS
3. MODERN TROPIS

Selasa, 29 November 2011

FASAD TENTUKAN KARAKTER PEMILIK RUMAH


   Membeli dan merancang sebuah rumah kerap berhadapan dengan masalah fasad rumah. Sebab, fasad cenderung menggambarkan karakter si pemiliknya setelah rumah itu jadi. Untuk itu, diperlukan kreativitas tinggi untuk merancang fasad rumah yang baik agar rumah sesuai dengan karakter si pemilik rumah. Fasade secara umum dapat diartikan sebagai tampak depan rumah. Fasad diartikan sebagai cermin atau karakter dari bangunan itu sendiri atau diibaratkan seperti pakaian yang kita pakai yang mencerminkan karakter ataupun kepribadian diri. Untuk itu, dalam mendesain sebuah tampak rumah, sebaiknya memilih seperti apa orang ingin melihat diri kita sendiri.
   Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Gaya atau konsep misalnya. Fasad sama halnya dengan gaya/langgam hunian memiliki jenis yang bervariasi (klasik, modern, etnik, dan sebagainya). Pada awalnya pemilik rumah harus berpikir untuk menentukan konsep atau karakter yang ingin dibuat seperti apa, kemudian sebaiknya memenuhi ciri khas yang sesuai dengan karakter arsitektur (gaya bangunan) yang dipilih tersebut, setelah itu, komposisikan menjadi rancangan fasad.


  Hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan karakter bangunan apa yang ingin ditampilkan, seperti penggunaan material maupun penggunaan tekstur yang digunakan. Pemilihan bahan atau material bangunan sangat berpengaruh pada kesan rumah, misal penggunanaan material batu alam maupun marmer dan beton akan memberikan kesan keras dan berat, sedangkan material kaca, kayu maupun logam berwarna putih mengkilap akan memberikan kesan ringan.
   Lebih dari itu, pemilihan elemen warna. Biasanya warna-warna terang dan berkilau akan memberikan kesan ringan dan dekat. Sementara, warna-warna gelap akan memberi kesan dingin dan jauh.

   Selanjutnya terkait pemilihan atau komposisi perbandingan antara bidang dinding yang terbuka dengan dinding yang tertutup. Bidang-bidang bukaan pada dinding yang besar akan mengurangi kesan tertutup dan angker. Pemakaian bukaan dalam arti bidang yang dapat dilalui cahaya yang besar (ventilasi, jendela, pintu) akan membuat kesan dinding yang transparan sehingga timbul kesan ramah.
   Pemilihan bentuk-bentuk maupun pola-pola garis. Pemilihan bentuk yang lurus atau tajam akan memberikan kesan tegas dan kaku. Sementara bentuk lengkung memberi kesan fleksibel.

Sabtu, 26 November 2011

TRIK MENGAPLIKASIKAN KONSEP RUMAH TUMBUH

Anda ingin membangun rumah, tetapi dana terbatas? Caranya dengan mengaplikasikan konsep rumah tumbuh yang telah direncanakan dengan baik sejak awal membangun rumah.

       Rumah tumbuh sesuai dengan namanya adalah pengembangan atau pembangunan rumah secara bertahap atau bertumbuh. Secara umum, konsep pengembangan rumah tumbuh dibagi menjadi dua, yakni tumbuh secara vertikal dan horizontal.
Ada beberapa alasan orang ingin mengaplikasikan konsep ini ke dalam huniannya, alasan pertama, biasanya karena keterbatasan biaya.

      Beberapa penghuni mungkin saat membangun rumah terhambat dengan biaya pembangunan yang terbatas, sementara rumah tetap perlu dibangun.
Akhirnya anggaran yang ada hanya cukup untuk membangun sebagian rumah. Karena itu, konsep rumah tumbuh yang harus dipilih.

        Alasan kedua, bisa juga karena kebutuhan belum mendesak sehingga konsep ini kerap diaplikasikan saat membangun rumah. Biasanya hal ini terjadi pada keluarga muda yang saat membangun atau membeli rumah belum terpikirkan nantinya rumah itu akan ditempati berapa jumlah anggota keluarga. Begitu pun rumah untuk masa depannya. Alasan yang terakhir, konsep ini sesuai untuk perencanaan sematang mungkin, tapi tidak menutup kemungkinan adanya perubahan rencana. Perencanaan atau konsep rumah tumbuh sejak awal yang baik adalah kunci sukses dari konsep ini. Karena itu, banyak orang memilih merencanakan rumah tumbuh.

       Ini yang menjadi pembeda konsep rumah tumbuh dengan konsep rumah tambal sulam adalah kalau rumah tambal sulam itu tidak direncanakan dengan baik dari awal, sementara rumah tumbuh sebaliknya, perencanaan awalnya selalu dipikirkan secara matang dan baik.

         Menilik kelebihannya, konsep rumah tumbuh bisa memprediksi kebutuhan ruang, sistem konstruksi, dan biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan bertahap. Sementara, kekurangannya cenderung tidak ada. Konsep ini sebenarnya merupakan sebutan yang lebih khusus untuk merencanakan rumah yang baik dan bisa dikembangkan sejak awal hingga perubahan selanjutnya sesuai dengan kondisi penghuni.

       Pada pola perencanaannya, konsep rumah tumbuh berbeda dengan konsep rumah pada umumnya. Dalam hal ini, pola perencanaan biasanya memperhatikan perkembangan dari jumlah atau umur anggota keluarga, bila berubah atau bertambah, baik dari jumlah maupun umur, tentu akan memengaruhi kebutuhan akan ruang. Karena itu, pola perencanaan yang terbaik adalah dengan merencanakan sedini mungkin untuk memperkirakan pengembangan yang mungkin terjadi pada masa depan.




 
Gmb. 1 Contoh denah  rumah tumbuh secara horisontal

Misalnya, saat jumlah anak bertambah, atau umurnya bertambah, maka biasanya anak membutuhkan kamar sendiri. Demikian pula bila ada tambahan anggota keluarga dari sanak famili atau lain-lainnya.

Pada gambar di atas rumah dengan konsep rumah tumbuh dengan adanya penambahan ruang kamar tidur, perluasan ruang keluarga, toko, dan garasi. Hal ini berdasarkan pertimbangan pemilik rumah dengan meninjau adanya penambahan anggota keluarga (anak) sehingga perlu penambahan kamar tidur. Pola perencanaannya bisa pengembangan secara horizontal atau mengikuti besar lahan dan ketersediaan lahan. Untuk pengembangan secara vertikal, berarti penambahan ruang ke atas atau tingkat.

      
Konsep rumah tumbuh yang membutuhkan perencanaan yang matang harus dikerjakan ahlinya agar nantinya pada proses pembangunan tahap pengembangan tidak banyak mengubah bangunan inti, sehingga tidak banyak bongkaran yang akhirnya akan memakan biaya mahal seperti halnya pada pengembangan berkonsep tambal sulam